ASAHAN - Berbicara "Penantian Panjang" berarti sesuatu hal yang membuat kita bersabar, karena penantian adalah suatu hal yang kita lakukan untuk melatih kesabaran, ikhlasan menunggu, yang kita tidak tahu kapan akan terwujudkan. Ibarat bercinta kalau yang namanya sudah menanti tentu akan membosankan. Namun, hanya doa dan kuasa Sang Pencipta yang bisa merubah penantian itu datang dan berakhir.
Ungkapan diatas menggambarkan kehidupan masyarakat yang berdomisili di wilayah Desa Simpang Gambus, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Wilayah yang sebagian besar penduduknya bertani dan berdagang tersebut melalui Kodim 0208/Asahan, Korem 022/Pantai Timur, Kodam I Bukit Barisan mewujudkan impian masyarakat yang lama terpendam.
Untuk diketahui bahwa Kabupaten Batu Bara memiliki 12 Kecamatan, 10 Kelurahan, dan 141 desa, memiliki luas wilayahnya mencapai 904, 96 km⊃2;.
Berdasarkan pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batu Bara pada 2021, bahwa tahun 2020 jumlah penduduk Kabupaten ini berjumlah 410.678 jiwa dengan kepadatan 454 jiwa/km2, dan pada pertengahan tahun 2023 berjumlah 453.887 jiwa.
Kabupaten Batu Bara merupakan pemekaran dari Kabupaten Asahan dimana 7 kecamatan di Kabupaten Asahan bergabung ke Kabupaten Batu Bara. Kabupaten ini terletak di tepi pantai Selat Malaka, sekitar 175 km selatan ibu kota Medan. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Batu Bara termasuk ke dalam Keresidenan Sumatera Timur.
Dandim 0208 Asahan, Letkol Inf Muhamad Bassarewan, S.Hub Int kepada awak media ini saat ditemui di kantornya di Kodim 0208 Asahan pada Selasa, (26/03/2024) mengatakan bahwa sejak 20 Februari hingga 20 Maret 2024, seratusan personel TNI Polri dibantu warga masyarakat bahu membahu membangun infrastruktur dan membangun mental serta menambah wawasan masyarakat yang didominasi oleh etnis Melayu dan Suku Jawa.
Kemudian Dandim mengungkapkan, melalui program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa ) ke 119 Kodim 0208/Asahan, dengan mengangkat Tema “Dharma Bhakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah”, TNI, Polri dan Pemda serta masyarakat mengerjakan program sasaran fisik dan non fisik dengan masa waktu pelaksanaan selama 30 hari, dan mendambakan jalan tersebut personel Satgas di Bulan Suci Ramadhan mewujudkan kesejahteraan masyarakat lewat program peningkatan jalan dan program non fisik.
"Untuk kegiatan sasaran fisik diantaranya, pekerjaan peningkatan ruas jalan menggunakan Cor Beton di Desa Simpang Gambus, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara sepanjang 825 Meter dengan lebar 3 Meter dan tebal 20 Cm", ujar Dandim.
Baca juga:
Bakamla RI Resmikan Maritime Training Center
|
Sedangkan kegiatan rehab Mushollah Al'Falah di Jln. Lintas Sumatera Dusun VIII Simpang Gambus, dan rehab rumah tidak layak huni (RTLH) di Dusun VI Desa Simpang Gambus.
Muhamad Bassarewan kemudian melanjutkan pembicaraan yang memberitahukan bahwa sasaran kegiatan non fisik diantaranya, penyuluhan Mitigasi Bencana, penyuluhan Masuk Prajurit, penyuluhan Bahaya Terorisme dan Paham Radikalisme, penyuluhan Bela Negara, penyuluhan Wawasan Kebangsaan, penyuluhan KB Kesehatan, penyuluhan Peternakan, penyuluhan Kamtibmas, penyuluhan Narkoba, pertanian, penyuluhan Lingkungan Hidup, penyuluhan Hukum, penyuluhan Kerukunan Umat Beragam dan penyuluhan Posyandu, Posbindu PTM dan Stunting.
"TMMD adalah program terpadu antara TNI dan Pemerintah Daerah, bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan Daerah, dengan sasaran pokok peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan fokus pada pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas lingkungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan meningkatkan aksesibilitas serta kualitas pelayanan publik", tandasnya.
Lebih jauh Dandim 0208 Asahan menginformasikan bahwa Kegiatan lintas sektoral TMMD merupakan upaya kita bersama dalam melestarikan warisan budaya para pendahulu kita, yang selalu bekerja sama bahu membahu setiap elemen masyarakat dalam setiap kegiatan yang kita kenal dengan sebutan gotong royong.
Baca juga:
Penyidik Puspom TNI dan KPK Geledah Basarnas
|
Lanjutnya, TMMD yang dilaksanakan sesuai Undang-Undang Nomor. 34 tahun 2004 tentang TNI pasal 7 ayat (1), tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara dan tugas TNI dalam Operasi Militer Perang (OMP) juga melaksanakan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam keadaan damai, khususnya dalam kontek ini membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pembangunan dan tugas-tugas kemanusiaan, penanggulangan akibat bencana dan untuk kepentingan nasional lainnya.
Dalam perbincangan kepada awak media ini, Dandim 0208 Asahan juga mengatakan yang mana kegiatan mewujudkan peningkatan pembangunan mengatasi kesulitan masyarakat dan membantu Pemkab Batubara tersebut digelar dalam rangka mengakselerasi pembangunan dan mewujudkan ketahanan nasional, melaksanakan pekerjaan fisik dan non fisik yang diprogramkan TMMD 119 Kodim 0208/Asahan.
Ingat, "TMMD hadir bukan hanya sekedar mewujudkan pembangunan semata, melainkan juga mewujudkan pertahanan dan mendukung program swasembada pangan yang saat ini digaungkan Komando Atas", Dandim 0208 menjelaskan.
Tambahnya, "dalam kegiatan TMMD ini, solidaritas dan sinergitas antara TNI, Polri, Pemda dan masyarakat, dapat senantiasa terjalin erat. TNI hadir bukan hanya untuk menjaga kedaulatan NKRI saja, TNI hadir bergandengan tangan, saling bahu membahu mengatasi berbagai kesulitan dan keterbatasan masyarakat."
Dengan yakin Dandim mengutarakan bahwa semangat dan kontribusi nyata dari TNI, Polri, Pemda dan masyarakat yang manunggal, akan mewujudkan kemajuan daerah sesuai dengan tagline Batu Bara Bangkit, yaitu bersih, amanah, network, global, kualitas, inovatif dan transparan, diwilayah yang didominasi oleh etnis Melayu, Jawa dan Batak yang merupakan keturunan kuli-kuli perkebunan yang dibawa para pekebun Eropa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 hingga saat ini wilayahnya meningkat terus pembangunannya, Khususnya di Era Presiden RI Ir. Joko Widodo membangun jalan Tol.
Dandim terus mengemukakan bahwa untuk sama-sama diketahui TNI hadir dalam program TMMD 119 Kodim 0208 Asahan di Kabupaten Batu Bara yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan yang beribu kota di Kecamatan Lima Puluh diselaraskan dengan perkembangan pembangunan jalan Tol dan lainnya.
Kabupaten Batu Bara adalah salah satu dari 16 Kabupaten dan kota baru yang dimekarkan pada dalam kurun tahun 2006 tersebut juga terdapat situs-situs bersejarah, diantaranya seperti situs sejarah Istana Niat Lima Laras, Mariam Kuala Indah, Istana Kedatukan Indrapura, Benteng Pertahanan Jepang, dan situs sejarah lainnya.
Selain itu Situs Makam Datuk Wan Alang, Mesjid Jamik, Mesjid AL Mukkaram, Mesjid Hasanah, Kantor Afdeling Batu Bara yang sekarang telah menjadi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Batu Bara.
Dari sini bisa kita lihat bagaimana peranan masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan situs-situs bersejarah yang ada di Kabupaten Batu Bara, sehingga dari hasil penelitian tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa situs-situs bersejarah yang ada di Kabupaten Batu Bara ini sangatlah penting untuk dilestarikan dengan baik supaya generasi yang akan datang bisa mengingat serta merasakan bagaimana kehidupan masa lampau jika dilihat dari peninggalan situs-situs sejarah tersebut.
Melalui program TMMD 119 tahun 2024 di Desa Simpang Gambus, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, menyasar beberapa program, diantaranya : peningkatan ruas jalan cor beton sepanjang 825 meter, Rehab Mushalla Al Falah, Rehab rumah tak layak huni serta sasaran non fisik seperti memberikan sosialisasi dan penyuluhan.
Dilaksanakan TMMD ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial, budaya melalui peningkatan infrastruktur.
Peningkatan jalan Desa memberikan akses dan kemudahan pada masyarakat dalam meningkatkan produksi pertanian, pemasaran produk usaha mikro, menengah dan melancarkan arus perdagangan.
Bersinerginya seluruh elemen masyarakat Kabupaten Batu Bara menjadi modal pembangunan yang sangat berharga sehingga menjadi penggerak ekonomi.
Disini prajurit TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas TMMD menjalin kebersamaan serta membangkitkan semangat gotong-royong dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara guna mewujudkan Ketahanan Nasional dan Kemanunggalan TNI-Rakyat.
TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral, melibatkan berbagai komponen bangsa lainnya seperti Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (K/LPNK), Pemda, Keluarga Besar TNI (KBT), mahasiswa, Ormas serta segenap lapisan masyarakat guna mewujudkan pembangunan wilayah demi terciptanya pertahanan nasional dan pertahanan wilayah.
Kesetiaan dan pengabdian tanpa batas Tentara Nasional Indonesia (TNI) kepada rakyat telah dibuktikan dengan kesungguhan dan keberhasilan TNI dalam melaksanakan tugas-tugas, baik tugas operasi tempur dan juga non tempur.
Untuk tugas operasi militer selain perang (OMSP) TNI ikut serta bertanggungjawab dalam pencapaian keberhasilan pembangunan Nasional guna mewujudkan tujuan Pertahanan Nasional.
Pembangunan yang dilakukan harus menyentuh seluruh masyarakat Indonesia sampai di wilayah terpencil (terisolasi) sekalipun sehingga menuntut keikut sertaan dan kiprah TNI yakni dengan ikut aktif dalam Pembangunan Nasional demi mewujudkan Pertahanan Nasional.
Jalan yang dibangun Satgas tersebut merupakan salah satu akses utama masyarakat dalam beraktifitas, dengan diperbaiki jalan itu, akses masyarakat menjadi mudah dan harapannya, perekonomian warga dapat meningkat karena warga mudah membawa hasil pertanian.
Diharapkan kepada masyarakat agar hasil yang telah dibangun senantiasa dijaga dan dipelihara agar usia pakai dan manfaatnya dapat dinikmati oleh warga masyarakat dalam kurun waktu yang cukup lama.
Dipenghujung wawancara dengan Dandim 0208 Asahan, Letkol Inf Muhamad Bassarewan, S. Hub Int, menyatakan bahwa juga telah menyelesaikan sasaran kegiatan non fisik berupa penyuluhan dan bimbingan, tentunya sangat berdampak positif bagi masyarakat dan generasi muda agar mampu membangun karakter bangsa yang akan mendorong masyarakat untuk kompetitif demi terciptanya kemandirian Bangsa. Oleh karena itu senantiasa pelihara semangat Kebersamaan, Persatuan, Toleransi atas perbedaan dan budaya gotong-royong serta kepercayaan diri dalam kehidupan agar Kemanunggalan TNI-Rakyat selalu terjaga dan terbina. Edward Banjarnahor